Bandung Barat
polkrim-news.com || Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkomitmen untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban melalui pembentukan petugas khusus yang disebut Juleha atau Juru Sembelih Halal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, saat membuka kegiatan Sosialisasi Penyembelihan Hewan Kurban Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat, Batujajar, Selasa (27/5/2025).
“Juleha hadir sebagai pihak yang memastikan proses penyembelihan berjalan sesuai syariat dan ketentuan teknis yang berlaku,” tegas Jeje dalam pidatonya.
Ia menjelaskan bahwa kurban tidak hanya bermakna sebagai ritual ibadah, tetapi juga mengandung nilai kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.
“Kurban tidak hanya dimaknai sebagai ritual ibadah semata, namun juga sebagai wujud kepedulian sosial yang tinggi, yang mengajarkan keikhlasan, kebersamaan, dan pengorbanan,” ujarnya.
Jeje menekankan bahwa proses penyembelihan harus memperhatikan dua aspek penting, yakni kehalalan dan kesejahteraan hewan. “Penyembelihan hewan kurban harus memenuhi dua aspek penting, yaitu kehalalan dan kesejahteraan hewan. Keduanya merupakan prinsip dasar dalam penyembelihan yang sesuai dengan syariat,” katanya.
Ia menyebut peran Juleha menjadi strategis dalam memastikan penggunaan alat sembelih yang tajam, penanganan hewan yang baik, dan proses penyembelihan yang cepat serta tidak menimbulkan penderitaan pada hewan.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Bandung Barat juga melibatkan tenaga dari Dinas Perikanan dan Peternakan serta organisasi profesi dalam pemeriksaan hewan kurban. “Pemeriksaan terhadap hewan kurban akan dilakukan oleh petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Paramedis Veteriner (Paveti),” ungkapnya.
Proses pemeriksaan akan dimulai sejak H-7 hingga H-1 Idul Adha di seluruh titik penjualan hewan kurban, dan dilanjutkan selama hari tasyrik saat penyembelihan berlangsung.
Jeje menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini bertujuan untuk menjamin standar ASUH, yaitu Aman, Sehat, Utuh, dan Halal. “Saya selaku Bupati Bandung Barat menyatakan komitmen penuh untuk terus mendukung dan memastikan bahwa proses penyembelihan hewan kurban di wilayah kita dilakukan secara benar, profesional, dan memenuhi standar ASUH,” katanya.
Menurutnya, kehadiran Juleha bukan hanya sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai penjaga kepercayaan publik terhadap pelaksanaan ibadah kurban yang sah dan berkualitas.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kualitas ibadah kurban tahun ini. “Mari kita jadikan momen ini sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperkuat sinergitas, dan membangun kepercayaan masyarakat,” katanya.
Dengan langkah ini, Pemkab Bandung Barat berharap masyarakat bisa melaksanakan kurban dengan rasa aman, nyaman, dan penuh keberkahan.
Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Dispernakan KBB, Lukman Nulhakim mengatakan, pihaknya memandang perlu untuk memberikan informasi dan edukasi kepada petugas penyembelih hewan kurban dan masyarakat melalui DKM yang ada di lapangan.
Oleh karena itu, Dispernakan KBB menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penyembelihan hewan kurban sesuai dengan persyaratan teknis kesejahteraan hewan. Sosialisasi tersebut diikuti 247 orang, perwakilan Majelis Umum Indonesia (MUI), Dewan Kerja Mesjid (DKM) serta Juleha se-KBB.
"Kegiatan ini tentang tata cara pemilihan dan pemotongan hewan qurban yang sesuai syariat Islam dan sesuai kaidah kesejahteraan hewan di Kabupaten Bandung Barat," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya penyembelihan hewan qurban yang sesuai dengan persyaratan teknis kesejahteraan hewan.
"Materi yang akan disampaikan terdiri dari pemotongan hewan kurban sesuai syariat Islam dan pemotongan hewan kurban sesuai kaidah kesejahteraan hewan," tambahnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pada tahun 2025 Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB akan melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Qurban di 261 lapak yang tersebar di 16 kecamatan.
"Tim Pengawasan Kesehatan Hewan Qurban terdiri dari para dokter hewan dinas dibantu PDHI Jabar I, paramedis, petugas lapangan dan para mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjajaran," katanya.
Ia berharap, para peserta yang hadir bisa menjadi perpanjangan tangan dari Dinas Perikanan dan Peternakan, bekerjasama, bahu membahu, berkolaborasi dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun ini.
"Kita berkolaborasi untuk bersama-sama memberikan jaminan kesehatan hewan qurban sekaligus memastikan penanganan daging kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)," tambahnya. (K12)
Posting Komentar