![]() |
Pembacaan Pernyataan Sikap Kader Militan Partai NasDem Kota Cimahi. |
Kota Cimahi
polkrim-news.com || Polemik mengenai kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Cimahi semakin mengerucut, hari ini sejumlah kader militan partai tentukan sikap dan dengan tegas menolak Enang Sahri Lukmansyah kembali menjadi ketua.
Acep Sutarna, salah satu kader militan merasa prihatin dengan situasi partainya saat ini. Pasalnya Enang yang menurutnya merupakan sosok pemimpin yang tidak proaktif, tidak memiliki kejelasan, tidak berhasil memimpin dan membina anggotanya hendak memimpin NasDem Kembali.
"Kami semua sebagai kader militan yang merasa membangun NasDem dari nol menganggap kepemimpinan Enang yang lalu itu tidak berhasil, karena hanya mementingkan dirinya saja sendiri dan itu membuatnya tidak layak jika harus memimpin kembali," kata Acep di Otutu Coffe And Kitchen Jl. Kerkof No.72, Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Rabu (5/3/2025).
Menurutnya, Enang sebenarnya telah gagal dalam memimpin terbukti target 9 kursi yang dibebankan kepadanya oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) pada pileg 2024 lalu tidak tercapai.
"Kemudian pada pilkada lalu ketika seharusnya mengusung calon dari internal partai malah mengusung dari luar. Hal ini salah satunya yang membuat internal partai terpecah sehingga membuat mesin partai tidak berjalan dan calon yang diusung partai nasdem akhirnya kalah," ucapnya.
Sebelumnya, kata Acep, pihaknya pagi ini sudah menyerahkan tanda tangan para kader militan sebagai bentuk penolakan dan mosi tidak percaya terhadap Enang Sahri kepada DPW.
"Kami sudah mengajukan tiga kandidat potensial kepada DPW dan DPP untuk menjadi ketua partai kedepannya, calon-calon ini selain muda, juga energik, serta memiliki visi misi yang jelas bagi kemajuan partai," ujarnya.
Jamaludin, yang sudah menjadi kader Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) NasDem Utama selama 10 tahun juga berharap adanya perubahan kepemimpinan pada tingkat DPD, lantaran selama ini tidak pernah ada keterbukaan dan transparansi ke bawah sama sekali.
"Banyak pelanggaran yang terjadi yang sifatnya melanggar hukum, untuk itu sikap kami kader militan ini menekan adanya perubahan. Setelah kepemimpinan enang sahri habis janganlah ada perpanjangan lagi, karena akan bermasalah lagi kedepannya," katanya.
Bahkan, saat pihaknya melakukan sejumlah penelitian ditemukanlah fakta-fakta dilapangan menemukan sejumlah kejanggalan terutama terkait masalah keuangan.
"Kami menemukan fakta, tidak ada transparansi keuangan kegiatan partai, suap menyuap. Hal ini jelas merupakan pelanggaran berat, karena Partai NasDem ini merupakan partai yang tanpa mahar," tuturnya.
Jamaludin juga memastikan jika pihaknya memiliki bukti kuat yang akan menjadi bahan pertimbangan DPW untuk tidak mempertimbangkan Enang Sahri menjabat sebagai ketua kembali.
"Kami akan demo, apabila DPW tidak menggubris, bahkan saya bersama rekan-rekan militan akan mengundurkan diri dari keanggotaan partai, karena percuma saja bernaung dalam partai yang dipimpin oleh orang berkelakuan buruk," tambah Jamaludin.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap seluruh kader militan mengenai penolakan tehadap Enang Sahri Lukmasyah dan Mendukung 3 Calon Muda Potensial yaitu, Muhamad Yunus, Sobari dan Ivan Ade Sofyan oleh Deddy Supriadi selaku mantan Ketua DPC Partai NasDem Cimahi Selatan dan juga mantan pengurus DPD Partai NasDem Kota Cimahi. (eri)
Posting Komentar