 |
| Pernyataan Sikap Pengurus DPD, DPC dan DPRt Partai NasDem Kota Cimahi Menolak Enang Sahri Lukmansyah Menjadi Ketua Kembali. Foto/eri. |
Kota Cimahi
polkrim-news.com || Ketua DPD Partai NasDem demisioner, Enang Sahri Lukmansyah beberapa waktu lalu mengaku tak mengenali wajah sejumlah kader militan partai yang melakukan aksi penolakan terhadap ambisinya menjadi ketua DPD kembali, Rabu (5/3/2025) pekan lalu.
Hal tersebut menuai reaksi dari sejumlah pengurus DPD demisioner, seluruh Ketua DPC dan 11 Ketua DPRt Partai NasDem Kota Cimahi. Mereka menyatakan sikap dengan tegas menolak Enang Sahri Lukmansyah yang berambisi untuk menjadi ketua DPD keduakalinya di Sate Haji Maya 1, Jl. HMS Mintareja, Baros, Cimahi Tengah, Rabu (12/3/2025).
"Enang Sahri di media menyebut tidak mengenali kader militan yang menolaknya, ini membuat kami segenap pengurus merasa terpanggil untuk melakukan pernyataan sikap dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kami menggaransi jika kader militan tersebut benar adanya," kata Muhammad Yunus Ketua DPC NasDem Cimahi Selatan.
Yunus menjelaskan bagaimana mungkin di satu sisi Enang dengan banggannya mengklaim perolehan suara NasDem sebanyak 37.612 suara di pileg lalu merupakan keberhasilannya.
"Ya disaat ia bangga dengan perolehan 5 kursi di pileg lalu, tapi tidak menghargai dan mengakui kader militan yang membantu mewujudkan itu semua, bahkan menganggap keberadaannya tidak ada dengan berstatemen seperti itu," ujarnya.
Sobari, Sekretaris DPD NasDem demisioner mengungkapkan tekait polemik kepengurusan baru yang akan dibentuk Enang selanjutnya. Pihaknya memang pernah dimintai izin jika posisinya sebagai sekretaris akan diganti dan diberikan kepada kader lain.
"Bagi saya itu (pergantian sekretaris) bukan persoalan besar, namun organisasi sekelas Partai NasDem ini tentunya memiliki AD/ART yang jelas sehingga untuk mengganti seseorang semestinya melaui mekanisme tertentu," katanya.
Sobari menceritakan pada saat pihaknya hendak menghadiri pelantikan Ketua DPW NasDem Jabar, Mamat Rachmat ternyata posisinya sudah diganti atau penggantian sekretaris sudah selesai.
"Saat pelantikan itu nama saya sudah diganti, karena saat saya hendak tandatangan mengisi daftar hadir nama saya tidak ada posisi sekretaris sudah diganti Haji Tatang, belum lagi posisi bendahara yang tiba-tiba muncul nama Randy Rinaldo yang semua orang tau ia merupakan kader Partai Demokrat," tuturnya.
Hal tersebut, kata ia merupakan salah satu pemicu aksi kader militan menolaknya dan juga adanya penyataan sikap pengurus hari ini.
Sementara, Deddy Supriadi yang merasa berjuang membangun berdirinya partai NasDem di Cimahi menegaskan pihaknya merupakan kader yang memiliki KTA resmi.
"Enang Sahri jelas sedang berbohong jika mengatakan tidak mengenali saya. Enang ini sepertinya sudah buta mata dan buta hati sehingga tidak bisa melihat saya sebagai anggota partai NasDem. Bagaimana seorang pemimpin dapat dekat dengan rakyat, apabila dengan anggotanya saja tidak tahu," katanya.
Deddy berpendapat sebaiknya Enang Sahri sudahi saja polemik yang ada dengan menemuinya beserta jajaran pengurus lainnya baik dari tingkat DPD yang kemarin demisioner, DPC dan DPRt untuk legowo meletakan jabatannya dan memberikan kesempatan itu bagi kader lainnya.
"Dari 10 poin kesalahan Enang Sahri dalam periode kepemimpinannya lalu yang saya sebut di media beberapa waktu lalu tidak ada satupun yang bisa ia sanggah. Malahan memberi statemen ngawur yang mengatakan tidak mengenali saya, ini ibarat sukro, kacang berganti kulit atau kacang lupa kulitnya," tutup Deddy.
Pengurus DPD demisioner lain, Agus Tugi mengatakan jika pernyataan sikap jajaran pengurus ini bukanlah tindakan ilegal dan kita harus menyatakan ini sah dan memenuhi kourum.
"Pernyataan sikap ini dihadiri oleh 3 ketua DPC yang secara sah masih menjabat dan juga didukung oleh 11 Ketua DPRt, tentu ini sesuatu yang legal dan memenuhi kuorum. Ini sudah jelas merupakan Suara Kader Parti NasDem Kota Cimahi yang tidak bisa dibantah," tambahnya. (eri)
Posting Komentar