![]() |
Pj. Sekda, Maria Fitriana saat menyampaikan permohonan maaf. |
Kota Cimahi
polkrim-news.com || Polemik mengenai makanan basi dalam acara tasyakur bini'mah walikota, Penjabat (Pj) Sekda, Maria Fitriana belum membuat terang persoalan ini. Pasalnya Pj Sekda hanya meminta maaf saja terkait makanan basi tersebut dan tidak menghadirkan pihak catering sebagai penyedia makanan.
Sebelumnya melalui Kabid Informasi Komunikasi Publik, Diskominfo, Gito Yuliantoro, hari ini Pj Sekda akan didampingi oleh asisten dan juga pihak catering selaku penyedia bersedia memberikan klarifikasi dalam sebuah sesi wawancara.
Kenyataannya pihak catering tidak hadir dalam klarifikasi tersebut, hanya pernyataan Pj Sekda saja secara monolog dan tidak memberi kesempatan kepada wartawan untuk bertanya. Gelaran ini dilaksanakan di selasar Gedung B, Komplek Pemkot Cimahi, Jl. Raden Demang Hardjakusumah, Cibabat, Cimahi Utara, Senin (3/3/2025).
"Bahwa hal ini (makanan basi) mutlak kesalahan dari pihak Catering, ini semua adalah musibah dan pihak catering siap untuk menerima apapun sanksi yang akan diberikan," kata Maria.
Sebagai informasi, kata ia pemilihan penyedia katering pada acara tersebut melalui sistem E-Katalog, sehingga prosesnya berjalan transparan dan sesuai aturan yang berlaku.
"Kami minta maaf, atas nasi yang diberikan dan tidak akan terulang kembali," tuturnya.
Kadiskominfo Hendra Gunawan menambahkan jika penyedia catering tersebut merupakan vendor yang sudah sering kali mengurusi masalah makan Pemkot Cimahi. "Ya, penyedia catering merupakan pemain lama," kata Hendra.
![]() |
Ketua Umum Comando Baros Ranger (Cobra), Deddy Supriadi. |
Sementara, di tempat terpisah, Ketua Umum Ormas Cobra (Commando Baros Ranger) tanggapi polemik yang belum juga selesai setelah Pj Sekda menyembunyikan pemilik catering.
"Saya akan terus tuntut pihak penyedia makanan dan pemerintah terkait, apalagi selain itu kegiatan pasar rakyat yang sebelumnya diberitahukan dan tercantum dalam kupon ternyata tidak ada atau bohong," katanya di Cimahi Selatan.
Deddy menyebut, pernyataan Pj Sekda ini ambigu, lantaran sanksi yang akan diberikan tidak jelas.
Sekda cenderung menutupi jika seperti ini, seolah-olah ini merupakan tanggungjawab pihak catering saja, dan menganggap semua ini hanyalah sebuah musibah.
"Apakah sanksi yang akan pemerintah berikan? administrasi atau pidana. Ini harus jelas jangan sampai ada yang disembunyikan atau kongkalikong," tuturnya.
Deddy berharap permohonan maaf pihak catering sejauh ini hanya diatas kertas saja. Seharusnya pihak catering hadir secara langsung untuk menyampaikan permohonan maafnya kepada pemerintah dan masyarakat.
"Saya harapkan pemilik catering muncul ya ke hadapan masyarakat untuk meminta maaf, ya barangkali saja ada masyarakat yang kenal dengan pemiliknya. terus ini kan ada anggaran APBD yang digunakan dan menjadi mubazir, apalagi kaitannya dengan efiiensi, masa saat efisiensi makanan malah dibuang-buang karena basi," ucap Deddy.
Deddy berharap pemerintah melakukan investigasi hingga semuanya terang benderang, ada indikasi apa dengan hal tersebut, ini sangat krusial sekali.
"Harus terus diinvestigasi jika pemerintah membiarkan maka kami (Ormas Cobra) akan terus bersuara, Pasalnya ketika pertama kali Bapak Ngatiyana hadir didepan masyarakatnya harus tercoreng dengan hal semacam ini," tambahnya. (eri)
Posting Komentar