Kabupaten Garut
polkrim-news.com || Bantuan Keuangan (BANKEU) Desa Mekarsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, yang telah di cairkan pada bulan Desember 2024, dari sumber anggaran Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat TA. 2024 Diduga disunat 40% oleh Oknum. Bankeu 400 juta tersebut diperuntukkan kegiatan peningkatan kualitas jalan desa untuk aktivitas ekonomi dan wisata yang berlokasi di Jalan Desa Mekarsari, dengan volume pekerjaan hotmix 610M X 3M dan drainase dengan total anggaran 400 Juta Rupiah.
Penjabat Kepala Desa Mekarsari, Sukmawan S.ip (Beben) merangkap Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. mencuat kabar adanya Bantuan Keuangan untuk Desa Mekarsari sebesar 400 Juta Rupiah, berdasarkan dokumen surat referensi bank No : 00385/Ref-Bank/GRT/2024 ditujukan kepada atas nama CV. Purnama Mayasindo sebagai pelaksana.
Pemerhati aset daerah Uu Zainal mengkonfirmasi Pj. Kepala Desa Mekarsari, namun sayang saat itu PJ Kades tidak bisa menemui dengan alasan, kades sudah ada agenda mendampingi aparat dari Kodim mengunjungi desa yang lain, ujarnya.
Pj. Kades Beben mempersilahkan untuk menemui petugas yang ada di kantor desa, kami pun langsung bertemu dengan empat perangkat desa, dua diantaranya Sekdes dan Pak Nanang. Namun perangkat yang hadir tidak mengatakan memiliki kewenangan untuk menjelaskan terkait seluk beluk Bantuan Keuangan Desa (Bankeudes) secara mendetail, berapa anggaran untuk hotmix dan berapa besar anggaran untuk drainasenya.
Dilain waktu, Pj. Kades Mekarsari mengklarifikasi diruang kerjanya kantor kecamatan Cilawu, mengatakan, Saya sama sekali tidak merasa mengabaikan abang - abang, bahkan saya sudah mengarahkan ke rekan yang ada di desa, Silahkan berbincang - bincang dengan mereka dulu, karena pada waktu itu saya mendamping dari kodim, jelasnya.
Lanjutnya Berkenaan dengan masalah bantuan keungan, kami Desa Mekarsari hanya penerima manfaat, dan itu sudah dikerjakan oleh pihak CV. namun untuk drainase belum, supaya lebih jelas Silahkan abang hubungi pihak ke tiganya, kata Beben (29/1/ 2025).
Pihak pelaksana sedang beres-beres proyek drainase, dimana nanti pelaksana akan menghubungi awak media untuk memenuhi pernyataan klarifikasi konfirmasi terkait temuan adanya proyek yang diduga bermasalah tersebut, namun alih-alih pihak pelaksana sampai hari ini sudah masuk tanggal 2 Ramadhana tidak menepati janjinya pihak pelaksana saat di konfirmasi melalui whastapp Ibnu Hajar siap bertemu hari jumat atau hari Sabtu, namun saat di hubungi lagi tidak ada respon dari pelaksana proyek bankeu.
Yang jadi pertanyaan adalah terkait transparansi penggunaan anggaran 400 juta, dimana disinyalir pihak Desa dan pelaksana tidak terbuka soal besaran anggaran riil yang dialokasikan untuk hotmix dan drainase. Selain itu disinyalir ada dugaan pemotongan 40% oleh pihak pengusung.
Menurut informasi yang di terima awak media drainase Bankeu belum di laksanakan, kualitas jalan pun jadi sorotan warga, pasalnya dinilai kualitas kurang baik, bahkan pajak hotmik belum di bayar. sampai berita ini di terbitkan belum ada anggapan dari pelaksana Ibnu Hajar Adji. (mail/yadi)
Posting Komentar