Soroti Penurunan Investasi di Cimahi, Wakil Wali Kota Sebut Premanisme Sebab Investor Sulit Berinvestasi

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira.

Kota Cimahi

polkrim.news.com || Tahun 2024 lalu, berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi investasi di Kota Cimahi mengalami penurunan signifikan. Pasalnya, dari target sebesar Rp2,22 triliun nilai investasi yang masuk tahun lalu hanya Rp1,36 triliun.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira Dalam setiap Forum Perangkat Daerah (FPD), mengatakan bahwa Kota Cimahi sudah mengalami fenomena penurunan nilai investasi pada 2023 hingga 2024.

Adhitia menyoroti adanya sejumlah faktor penyebab yang salah satunya adalah premanisme yang tentu saja sangat mempengaruhi kondisi ini.

"Jika kota tidak aman, banyak premanisme, ancaman, dan intimidasi, maka investor tak tertarik berinvestasi," kata Adhitia di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi, Jl. Aruman, Cimahi Utara, Senin (24/02/2025).

Adhitia menyebut bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) harus menjamin kondusifitas dapat terjaga dengan baik, dan juga ketertiban yang harus dapat dipastikan.

"Jangan justru menjadi anomali, ketika Cimahi ini terkenal sebagai kota militer di Indonesia, namun jika berbicara keamanan, kondusifitas, ketertiban, premanisme dan sebagainya itu tidak ada, nah inilah yang membuat investor takut berinvestasi," tuturnya.

Selain itu, Adhitia menegaskan investasi juga hanya akan masuk dan berjalan dengan baik apabila pemerintah dapat bersikap proaktif.

"Hal penting lainnya, investor juga pasti tidak mau masuk jika pemerintahnya mempersulit perizinan, lalu kemudian lama prosesnya apalagi mohon maaf ada pungli dan lain sebagainya,"

Dengan menjaga keamanan, mempermudah perizinan serta menjamin adanya kepastian hukum. Maka, pihaknya optimistis pada 2025 ini nilai investasi di Cimahi dapat kembali meningkat.

"Sederhana, cukup menjaga keamanan, permudah perizinan, dan berikan kepastian hukum, dengan proses yang cepat serta tidak berbelit-belit. Jika ini diterapkan, maka saya optimis investor akan tertarik untuk berinvestasi kembali," tambah Adhitia. (eri)