Komitmen Kurangi Sampah, Ini Upaya Nyata Pemkot Cimahi

 

Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi

Kota Cimahi 

Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen mengurangi timbulan sampah. Termasuk volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hal itu merujuk pada kondisi TPA Sarimukti yang saat ini mengalami over capacity, hingga berdampak pada ritase pembuangan sampah dari empat daerah di Bandung Raya, termasuk Kota Cimahi.

Menurut Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi mengatakan salah satu upaya yang terus digenjot untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Cimahi yakni keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

"Keberadaan TPST di Cimahi itu yakni TPST Santiong, berperan besar untuk menekan volume sampah. Kemudian juga mengurangi ketergantungan kita ke FPA Sarimukti," kata Dicky saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2024).

Kendati demikian, optimalnya keberadaan dan peran dari TPST Santiong, perlu didukung oleh partisipasi masyarakat untuk turut mengurangi timbulan sampah dari rumah tangga.

"Namun, keberhasilan ini (TPST Santiong) sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. Jadi tidak serta merta semua juga dibuang ke TPST Santiong untuk diolah menjadi RDF," ucap Dicky.

Ia menekankan masyarakat harus berperan aktif mengurangi timbulan sampah. Pengurangan timbulan sampah perlu disesuaikan dengan jenis sampah yang dihasilkan.

"Untuk sampah organik, pengomposan menjadi salah satu solusi. Namun, untuk jenis sampah lain yang tidak dapat diolah, perlu ada kemudahan dalam proses pengumpulan, distribusi, dan pengangkutannya," tutur Dicky.

Dicky menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.

"Kita berharap kesadaran masyarakat yang utama adalah bagaimana bisa mengurangi timbulan sampah dari awal supaya tidak lagi bergantung pada TPA Sarimukti," ujarnya.

Di sisi lain, upaya Pemerintah Kota Cimahi mengurangi timbulan sampah juga dilakukan dengan menggandeng Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang menghibahkan printer 3D untuk mengolah sampah menjadi produk bernilai jual dan memiliki nilai estetika.

"Program hibah ini sejalan dengan apa yang kita lakukan di Cimahi, yang terdiri dari empat bagian yaitu green economy, technology, people, dan industrial tourism," katanya.

Dicky menambahkan bahwa pemanfaatan printer 3D ini akan mengarah pada ekonomi hijau dan lebih berorientasi pada sirkuler ekonomi sekaligus mengurangi beban lingkungan. Dukungan teknologi printer 3D ini juga menumbuhkan asa lantaran dapat mengolah plastik menjadi produk berguna.

"Kami akan melihat beberapa suvenir yang dihasilkan dari barang-barang yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bernilai melalui printer 3D ini. Satu set alat ini tidak hanya dihibahkan, tetapi juga dilengkapi dengan pelatihan penggunaannya," tambah Dicky.(eri)

0/Post a Comment/Comments

TOTAL VISITS :

TABLOID NASIONAL POLKRIM

POLRI PRESISI

POLKRIM | Portal Media Online Nasional

STOP PUNGLI

POLKRIM | Portal Media Online Nasional
PUNGUTAN LIAR