Papan Proyek dengan Nilai 14 Milyar pelaksana CV. Caruban Putra Utama. |
Kabupaten Cirebon,
polkrim-news.com || Proyek Revitalisasi Pasar Palimanan di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menjadi semakin semrawut. Proyek yang menggunakan uang APBD th 2024 dengan jumlah total anggaran sebesar Rp. 14.273.502.000 terkesan dilaksanakan dengan tidak profesional.
Dugaan kuat bahwa pelaksana dan pengawas proyek ini mengabaikan kewajiban penerapan Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) atau yang banyak dikenal dengan K3.
Pelaksana proyek yang menghiraukan perlengkapan keselamatan memperlihatkan ketidakprofesionalan atau asal-asalan dalam pelaksanaan pembangunan atau revitalisasi pasar palimanan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang serius terutama terkait pelanggaran aturan keselamatan konstruksi sehingga memicu sorotan tajam dari masyarakat.
Pada saat awak media menginvestigasi di lapangan untuk mengkonfirmasi terkait proyek yang sedang di laksanakan mendapat prilaku yang kurang baik dari pihak dinas terkait yang kebetulan ada dilokasi.
"Ijin pak Kadis mau Konfirmasi prihal Revitalisasi Pasar Palimanan” ujar awak media.
Kepala Disdagin Dadang menjawab “bukan saya silakan ke mandor pasar saja,” sambil pergi meninggalkan awak media tanpa rasa bersalah, Jumat (30/08).
Sementara itu, Mandor Pasar Palimanan yang tidak mau disebutkan namanya pada saat ditemui dilokasi mengatakan jika pemborong sudah 2-3 hari belum kelokasi proyek.
"Sekitar 2-3 harian sih gak pernah ada di sekitar proyek," ujarnya.
Jika apa yang disampaikan Mandor Pasar ini benar, hal ini mencerminkan minimnya pengawasan dari pihak CV. CARUBAN PUTRA UTAMA.
Disisi lain seorang pedagang Pasar Palimanan mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya proyek Revitalisasi Pasar Palimanan ini. Karena lokasi pasar darurat tidak di tata dengan baik yang akhirnya terkesan semrawut.
"Banyak pedagang tidak mendapatkan tempat dagangannya yang layak. Bahkan sering terjadi pemadaman lampu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga para pedagang seringkali mengalami kesulitan," jelasnya.
Masih kata pedagang, dirinya seringkali melihat limbah pembongkaran seperti Besi atau material bekas pembongkaran pembangunan langsung di bawa keluar entah kemana. (Yolando/Tim)
Posting Komentar