Warga Mengadu ke DPRD Kota Cimahi Keluhkan Bau Menyengat dan Suara Bising, Enang Sahri Lakukan Sidak ke TPST Santiong

 

Kota Cimahi

polkrim-news.com || Enang Sahri Lukmansyah Komisi III DPRD Kota Cimahi, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Santiong. Hal ini dilakukan setelah menerima keluhan dari Kepala Sekolah SD Pambudi Dharma, Cucu Sholehati.

TPST yang dibangun menggunakan anggaran Kementrian PUPR sebesar Rp 50 Milyar ini berlokasi di RW 14 dan RW 16 Lebak saat, Jalan Santiong Kolonel Masturi, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Enang mengatakan, pihaknya juga sudah menerima masukan-masukan terkait TPST Santiong yang mengganggu warga setempat ke DPRD.

“Selain dari Kepala sekolah SD Pambudi Dharma, Kami dapat keluhan-keluhan dari LSM dan Media, dengan adanya TPST Santiong tersebut, dalam pengolahannya sangat menggangu aktivitas masyarakat setempat,” kata Enang, Rabu (12/6/2024).

Menurut Enang, ia melakukan inspeksi ini dalam rangka untuk melihat secara langsung, bagaimana dampak yang dihasilkan TPST serta untuk mencarikan solusi bagi persoalan ini.

Enang menyebut, TPST ini dibangun bukan dengan APBD Kota Cimahi tetapi dengan anggaran yang difasilitasi oleh Kementrian PUPR dari World Bank.

“Jadi TPST Santiong di Kota Cimahi, dibangun dengan anggaran yang diberikan oleh World Bank,” ucapnya.

Tentu saja, kata dia, Cimahi merasa berterima kasih, kepada Kementerian PUPR yang telah membangun TPST Santiong tersebut.

“Sekarang sampah yang dikelola dengan cara menggunakan mesin pencacah, untuk dijadikan makanan maggot, dan di jadikan rdf, itu sudah luar biasa, dan mengurangi sampah Kota Cimahi 50 ton per hari, belum dengan yang di lebak saat sebanyak 10 ton perhari, jadi totalnya 60 ton perhari,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Enang bahwa produk sampah di Cimahi sebesar 287 ton perhari.

“Sampah yang dilempar ke Sarimukti itu sudah 130 ton per hari, tinggal sisanya yang beberapa ton jadi pemikiran kita,” keluh Enang.

Enang juga mengharapkan setelah melakukan inspeksi ke TPST Santiong ini, dapat menemukan solusinya.

“Yang namanya sampah itu, kalau tidak diolah secara benar pasti bau, maka dari itu kita mencari tahu permasalahannya kepada pihak pengelola, termasuk yang terdampak itu, Sekolah SD Pambudi Dharma atas aduan dari kepala sekolah tadi,” tambahnya.(eri)