Kota Cimahi
polkrim-news.com || Pejabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi mulai wacanakan pemakaian lahan bekas TPA Leuwigajah Cimahi Selatan, milik Pemprov Jawa Barat untuk digunakan menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serupa di Santiong, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
Diketahui, lahan tersebut lahan tersebut kini tak lagi digunakan pasca tragedi TPA Leuwigajah pada tahun 2005 silam yang menelan korban jiwa sebanyak 157 orang. Saat ini lahan tersebut masih dibawah pengelolaan Pemkot Kota Bandung.
Dicky telah menyebutkan langsung keinginannya mengenai pengalihan pengelolaan lahan eks TPA Leuwigajah itu langsung ke Pj. Gubernur Jawa Barat Bey T. Machmudin, saat menghadiri acara pengiriman perdana olahan RDF dari TPST Santiong ke PT Indocement, pada Senin (22/4/2024).
"Pak gubernur kami ingin lahan Eks TPA Leuwigajah bisa diserahkan ke kami," ujar Dicky.
Dicky berencana, selain untuk dipakai sebagai TPST, lahan eks TPA Leuwigajah akan diproyeksikan untuk tempat wisata. Jadi selain menuntaskan masalah sampah di Cimahi juga alternatif tujuan tamasya baru.
"Kalau nanti kita kelola, di sana akan buat seperti TPST Santiong dan wisata. Kami mohon ke pak gubernur bisa serahkan ke kami," tuturnya.
Untuk diketahui, TPST Santiong, di Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi, mulai beroperasi dengan kapasitas serapan sebesar 50 ton sampah per hari. TPST ini mulai menghasilkan olahan Refuse Derrived Fuel (RDF) atau pelet sampah untuk bahan energi ke industri semen.
"Kapasitasnya 50 ton per hari. Tapi kita harus bertahap, jadi sekarang 30 ton dulu. Karena ini berkaitan dengan penyesuaian kerja mesin dan orangnya masih belajar," ucap Dicky.(eri)
Posting Komentar