"GM pak Gofar sudah menemui saya pada tanggal 13 Desember 2023 sore hari. GM menjelaskan kepada saya terkait brosur tersebut. Jika brosur awal memang sudah ditarik satu minggu setelah beredar dengan alasan ada kesalahan dan digantikan dengan brosur baru yang didalamnya tertulis sumber air menggunakan sumur bor," ujar Waryono Sabtu (16/12/2023).
polkrim-news.com || Persengketaan yang terjadi antara Konsumen Trusmiland Klayan dengan pihak Developer Trusmiland Klayan telah menemui titik terang.
Baru-baru ini pihak Developer Trusmiland Klayan menyampaikan jawabannya meskipun tidak lugas mengatakannya langsung kepada awak media pada saat ditemui untuk mengklarifikasi perkara tersebut.
Sejumlah awak media telah datang ke kantor Trusmiland Group yang berada di Jl. H. Abas No.48, Trusmi Kulon, Kec. Weru, Kabupaten Cirebon.
Namun pada saat ditemui pihak Trusmiland Group mendelegasikan melalui humasnya Wakayip untuk mewakili pertemuan tersebut dengan alasan GM Marketing sedang ada meeting.
Dalam pertemuan dengan humas tersebut, Wakayip menjelaskan sebetulnya brosur yang dimaksud warga sudah ditarik seminggu setelah beredar. Ditariknya brosur tersebut menurutnya telah terjadi kesalahan.
Namun dirinya tidak menyampaikan secara spesifik berapakah brosur yang telah beredar ketangan konsumen Trusmiland Klayan tahap 5.
"Seminggu setelah beredar, brosur tersebut ditarik. Kemudian dirubah dengan brosur yang baru," ujarnya kepada awak media (14/13/2023).
Disisi lain, Waryono (45) warga sekaligus Konsumen Trusmiland Klayan menyampaikan jika dirinya telah ditemui oleh General Marketing (GM) Trusmiland Group.
"GM pak Gofar sudah menemui saya pada tanggal 8 Desember 2023. GM menjelaskan kepada saya terkait brosur tersebut. Jika brosur awal memang sudah ditarik satu minggu setelah beredar dengan alasan ada kesalahan dan digantikan dengan brosur baru yang didalamnya tertulis sumber air menggunakan sumur bor," ujar Waryono Sabtu (16/12/2023).
GM Marketing juga sempat membujuk agar dirinya menyepakati apa yang ditawarkan pihak Trusmiland. Dirinya menerima tawaran untuk membayar PDAM cukup dengan 1jt.
"GM Marketing tawarkan saya untuk instalasi PDAM bisa dikurangi tidak harus bayar 1.5jt. Untuk saya bisa membayar 1jt saja katanya. Namun ada saratnya yaitu agar saya jangan bilang hal ini ke warga lainnya. Dan saya menolak tawaran itu," paparnya.
Meskipun demikian menurut Waryono, sebagai konsumen dirinya merasa dirugikan. Karena brosur yang diterimanya baik melalui WhatsApp ataupun cetak tertulis jika sumber air menggunakan air PDAM. Karena brosur tersebutlah dirinya tertarik membeli rumah tersebut.
"Saya beli rumah di Trusmiland Klayan tahap 5 salah satu alasannya karena sumber airnya dari PDAM. Jika airnya menggunakan sumur bor saya gak akan beli rumah disini, karena saya tau air tanah disini tidak bisa untuk konsumsi," ucapnya.
Lanjut Waryono, semenjak awal mula menghuni hingga sekarang dirinya dan keluarganya sama sekali tidak menggunakan air tanah tersebut.
"Resiko pak kalo air itu digunakan untuk mandi. Soalnya ada yang menggunakan air itu kulitnya gatal-gatal. Kalau digunakan untuk cuci motor setelah kering ada warna kuning seperti karat di besinya. Makanya saya tidak gunakan sama sekali," jelasnya.
Diakuinya hingga selama ini dirinya selalu membeli air jerigen pada penjual air keliling disekitar perumahan.
"Dalam sehari minimal kita membeli hingga 10 jerigen. Itupan pemakaian minimal. Ya dibuat hemat. Kan lumayan mahal harga per jerigennya," paparnya.
Hal senada di sampaikan Sima (37) yang juga ibu-ibu warga perumahan Trusmiland Klayan tahap 5. Dikatakannya dari awal dirinya menghuni rumah tersebut sudah merasa kecewa terhadap developer.
"Pertama tidak sesuai spek. Dimana sumber air yang harusnya menggunakan PDAM malah diganti sumur bor atau air tanah. Kedua kualitas air tanah di tahap 5 sangat tidak layak. Airnya bau, keruh, asin dan berkarat. Ketiga karena tegangan listriknya terlalu besar menggunakan 2200 Watt sepertinya agak boros," ucapnya.
Dirinya berharap pihak Trusmiland Group memperhatikan apa yang kami keluhkan. Karena kami adalah konsumen dari pihaknya. (Arief)
Posting Komentar