![]() |
Direktur LSM Sahabat Mandiri Syuaib Pattimura. |
"Laporan SPJ BOS yang dibuat sekolah-sekolah itu ada. Tapi masalahnya banyak di antara itemnya yang fiktif. Item itu tercantum di SPJ, namun bukti fisiknya tidak ada,'' ujar Pattimura.
polkrim-news.com || Direktur LSM Sahabat Mandiri Syuaib Pattimura mendesak Kejari Piru segera mengusut mantan Kepala Dinas Pendidikan SBB Jhon Tahya atas dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rabu (22/11/2023).
Menurut Pattimura, semasa kepemimpinan Jhon Tahya pendidikan di SBB berubah menjadi lahan basah praktik korupsi.
Dugaan korupsi pada Kantor Dinas Pendidikan SBB mulai tercium dengan adanya laporan dari beberapa kepala Sekolah SD dan SMP terkait pinjam meminjam dan mark up atas guliran dana BOS yang di stor ke rekening sekolah penerima dana BOS.
![]() |
Eks-Kepala Dinas Pendidikan SBB Jhon Tahya. |
Pattimura mengatakan, berdasarkan laporan dari beberapa kepala Sekolah tersebut besar kemungkinan dirinya mencurigai ada praktik penyelewengan dana BOS yang dilakukan hampir di seluruh sekolah di SBB yakni dengan memanipulasi laporan keuangan atau surat pertanggungjawaban (SPJ) dana BOS.
''Laporan SPJ BOS yang dibuat sekolah-sekolah itu ada. Tapi masalahnya banyak di antara itemnya yang fiktif. Item itu tercantum di SPJ, namun bukti fisiknya tidak ada,'' ujar Pattimura.
Dirinya menyayangkan SPJ dana BOS yang dibuat sekolah tersebut umumnya tidak di-verifikasi oleh dinas pendidikan setempat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, berdasarkan informasi dan laporan yang kami dapat dari beberapa pimpinan sekolah itu, kami melakukan investigasi di beberapa sekolah lainnya ternyata memang benar adanya praktik pinjaman oleh mantan Kadis Pendidikan dengan jumlah yang berbeda.
“Banyak persoalan di sana. Kita berharap kasus ini menjadi atensi aparat penegak hukum untuk melakukan pengungkapan. Karena menyangkut masa depan pendidikan kita berharap aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidkan soal dana BOS di bawah Cabang Dinas Pendidikan SBB yang diduga dikorupsi,” harapnya.
Dirinya mendesak Kejaksaan Piru untuk secepatnya mengungkap dugaan penyelewengan dan mark up dana BOS oleh mantan Kadis Pendidikan SBB Jhon Tahya tersebut.
Pattimura juga mengingatkan kepada Kepala Sekolah baik SD dan SMP agar bisa amanah dalam melaksanakan tugas mengelola dana BOS. Karena akan berakibat fatal jika menyelewengkan Dana BOS. Mengapa, di luar sana masyarakat umum dan sosial kontrol mengawasi penggunaan anggaran ini," pungkasnya. (*)
Posting Komentar