![]() |
Ketua Gibas Kab. Cilacap: "Siswa SMP pelaku persekusi coreng dunia Pendidikan". |
Tata etika sopan santun ada di masyarakat harus dibangkitkan kembali. Rasa sifat individu harus mulai dikikis, rasa sosial, rasa kepedulian, rasa empati harus kita bangkitkan lagi.
polkrim-news.com || Kejadian persekusi atau lebih dikenal denga bullying yang dilakukan oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di salahsatu Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap yang telah viral dan menuai banyak kritik keras dari sejumlah kalangan.
Peristiwa yang menjadi viral tersebut juga menjadi banyak perbincangan hangat di sejumlah grup WhatsApp di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Diantaranya adalah grup wartawan dan aktivis Cilacap juga grup Forum Komunikasi Bacaleg Cilacap.
Hal tersebut juga bertentangan dengan nilai-nilai Pacasila terutama sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Setelah beredarnya sebuah vidio yang telah viral, dimana ada sekelompok Anak yang berpakaian SMP yang diduga ada di wilayah Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap memukuli temannya sesama siswa dan tampak seperti tidak ada rasa kasihan.
Sementara informasi yang diterima awak media, bahwa korban dari pemukulan tersebut telah di lakukan visum ke RSUD Majenang pada hari selasa 28 September 2023.
Dan juga terduga pelaku pemukulan yang juga teman sekolahnya sudah diamnkan dan edang dalam proses penyidikan di kepolisian Cilacap.
Ketua Gibas Kabupaten Cilacap, Bambang Purwanto, S.Pd., menanggapi terkait persoalan persekusi tersebut mengatakan, bahwa hal tersebut telah mencoreng dunia Pendidikan Kabupaten Cilacap.
"Ini menunjukan bahwa pendidikan budi pekerti dilembaga pendidikan formal di Cilacap masih sangat minim,” ujarnya kepada awak media, Selasa (28/9/2023).
Dirinya juga berkomentar bahwa dalam pendidikan sekarang itu lebih mengutamakan iptek daripada imtaq.
"Nah untuk itu bahwa pendidikan itu bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah dalam hal ini pemerintah, masyarakatpun harus mulai sadar bahwa pendidikan itu menjadi tanggung jawab masyarakat juga," jelas Bambang.
Tata etika sopan santun ada di masyarakat harus dibangkitkan kembali. Rasa sifat individu harus mulai dikikis, rasa sosial, rasa kepedulian, rasa empati harus kita bangkitkan lagi.
"Kita akan terjajah oleh teknologi dan pengaruh budaya asing manakala kita tidak mampu membentengi diri kita sendiri. Bangsa kita sendiri memiliki budaya dari leluhur yang sangat baik,” paparnya.
Bambang berharap, awak media agar secepatnya mengkonfirmasi dan mengklarifikasi terkait hal tersebut. Hal itu dilakukan untuk meminta tanggapan dari berbagai pihak atas kasus persekusi siswa SLTP yanag diduga berada dalam wilayah Kecamatan Cimanggu tersebut. (*)
Posting Komentar