"Provinsi Jawa barat termasuk daerah dengan investasi tertinggi, di Republik Indonesia selama lima tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai angka 175 triliun"
Bandung, Jawa Barat
polkrim-new.com || Wakil Bupati Sukabumi H Iyos Somantri mewakili Bupati mengikuti Rakor Akbar Penyuluh dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Serta Training Of Triner Pendamping Petani Milenial Provinsi Jabar. Bertempat di Gedung Sate Provinsi Jabar Jl. Diponegoro no 22, Kota Bandung, Senin (13/02/2023).
Rakor yang di gelar oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamil. Turut hadir mendampingi wakil Bupati, Kadis Pertanian beserta jajaran.
Dalam arahannya, Gubernur Jabar mengatakan saat ini Provinsi Jawa barat termasuk daerah dengan investasi tertinggi, di Republik Indonesia selama lima tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai angka 175 triliun.
"Tahun lalu kurang lebih 1 triliun uang masuk. Artinya, ada kurang lebih 800 sampai 1000 lapangan pekerjaan, ekspor juga tertinggi, jadi ini indikator-indikator ekonomi," ungkap Gubernur.
Dikatakan pula, Pemerintah Provinsi Jabar sudah membangun pusat distribusi pangan di Purwakarta, ini pertama di Indonesia, yang mana bertujuan untuk menetralisir kenaikan harga.
"Jadi kalau sudah ada gudang yang luasnya mencapai berhektar-hektar, semua stok pangan kita kumpulkan di situ, bila terdengar ada harga naik, maka pasokan dari pusat distribusi pangan akan segera ke lokasi untuk menetralisir harga itu," tegas Gubernur.
Usai kegiatan, Wakil Bupati dalam keterangannya menyampaikan rasa bangganya, karena satu orang penyuluh dan satu orang PPOT yang berasal dari Kabupaten Sukabumi mendapatkan penghargaan.
"Saya menghadiri acara di provinsi terkait rapat kerja penyuluh dan TOPT se jabar dan alhamdulillah di pimpin oleh Gubernur, dan Sukabumi mendapatkan raihan prestasi yang baik, TOPT nya maupun penyuluh nya, dan kedua nya mendapatkan juara ke 2," ucap Wabup.
Dikatakan pula, dengan di raihnya penghargaan ini, dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan petani milenial, yang ada di Kabupaten Sukabumi agar bisa bergerak, bisa berlanjut dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya para petani.
"Jadi dengan teknologi, kita berharap agar penyuluh dan TOPT, bisa memberikan pemikiran-pemikiran ataupun inovasi-inovasinya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dilaksankan juga penyerahan penghargaan kepada petugas penyuluh berprestasi, termasuk diantaranya satu penyuluh pertanian Kabupaten Sukabumi Erik Mulyana, S.P, yang mendapatkan penghargaaan penyuluh pertanian non ASN, Inovatif sebagai juara peringkat 2 dengan katagori bidang pangan.
Serat satu orang PPOT Eqi Surya Kelana, yang mendapatkan penghargaan PPOT Non ASN Inovatif sebagai peringkat 2 Dengan katagori Bidang PPOT.
Posting Komentar