"Senapan ini juga digunakan secara luas antara lain pasukan militer negara Kanada, India, Afrika Selatan. Di Indonesia, Lee-Enfield juga sudah digunakan pada pertempuran Surabaya 1945. Pada masanya, senapan ini menjadi senjata manual action tercepat"
Kabupaten Sukabumi, Jabar
polkrim-news.com || Museum Palagan Bojongkokosan yang terletak di Jalan Raya Siliwangi, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi terus berupaya menambah koleksi benda bersejarah. Sebanyak 10 buah senapan jenis Lee Enfield kembali diterima Museum Palagan Bojongkokosan.
"Awalnya senapan itu merupakan koleksi dari Museum Palagan Bojongkokosan, namun sejak lama dititipkan ke Koramil Parungkuda. Demi keamanan, karena senjata tersebut masih aktif,” ujar Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi Drs. H. Budianto, M,Si melalui Sekretaris Dinas, Anita Mulyani, S.Pd., M.Pd.
Setelah kondisinya tidak aktif, maka senapan yang pernah dipakai para pejuang Sukabumi melawan tentara Inggris dan Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA), dikembalikan lagi ke Museum Palagan Bojongkokosan. Tujuannya untuk menambah koleksi dan memperkuat standar museum tipe B yang diakui Kemendikbud RI.
Senapan ini digunakan kesatuan militer Kekaisaran Inggris dan negara Persemakmuran Inggris selama paruh pertama dari abad ke-20. Lee Enfield merupakan senapan standar Angkatan Darat Inggris sejak adopsi pertamanya pada tahun 1895 – 1957, digunakan pada Perang Dunia I dan II.
Kembalinya 10 senapan jenis Lee Enfield ke Museum Palagan Bojongkokosan juga dilengkapi dengan sumpitan yang diserahkan para keluarga pejuang peristiwa pertempuran Bojongkokosan.
"Saat ini Museum Palagan Bojongkokosan terus berupaya menambah koleksi dengan bekerja sama dengan sejumlah museum yang menyimpan benda sejarah, terkait dengan pertempuran Bojongkokosan,” pungkas Anita Mulyani. (ADV)
Posting Komentar