Sumber : Jurnalis Polkrim | Editor : Yolando
22 Kelompok Tani Plasma se Barito Timur , Lakukan Aksi Tutup Akses Jalan PT. SGM
Barito Timur, Kalimantan Tengah.
polkrim-news.com || Puluhan Petani Plasma yang didampingi ormas Perkumpulan pemuda dayak (Perpedayak) lakukan aksi demo menutup akses PT Sawit Graha Manunggal (SGM) dengan pengawalan Kamtibmas Polres Barito Timur di wilayah desa Luwau Jawuk, kecamatan Paku, Selasa (31/05/2022).
Dalam aksi tersebut, pihak management PT. SGM mengajak pihak masyarakat untuk mediasi dan mencari titik permasalahan dengan mendengarkan penyampaian tuntutan yang disampaikan masyarakat.
Usai mediasi, saat diwawancarai awak media, Tabat Nalu selaku koordinator aksi yang juga ketua kelompok Tani Plasma Sawit Koprasi BBS mengatakan bahwa hasil pertemuan dengan pihak management PT.SGM lakukan pertemuan di tanggal 6 Juni 2022.
"Mereka sudah sepakat untuk tanggal 6 nanti terjawab, dan kalau tidak ada kejelasan atau kepuasan dari masyarakat petani plasma maka akan melakukan aksi sampai tuntutan kita terjawab," ucap Tabat.
Dirinya juga menjelaskan bahwa selama ini pihaknya tidak mendapat jawaban atas tuntutan yang disampaikan dan tidak dijelaskan secara transparan oleh pihak management.
Kelompok petani di sini keseluruhan se-Bartim berjumlah 22 kelompok Tani khusus plasma PT. SGM menuntut hak-haknya. Harapan kami masyarakat Bartim terus terang kami ingin sejahtera itu saja," harapnya.
Lebih lanjut dikatakan Tabat, sesuai yang telah mereka janjikan dulu pihak PT. SGM berjanji saat masuk ke tempat kita untuk mensejahterakan masyarakat Bartim melalui plasma dan sampai sejauh ini kita tidak tahu letak plasma itu sendiri.
"Mereka tidak menunjukkan letak plasma itu, tidak ada yang jelas plasma sawit ini berjalan sejak tahun 2008 tahap satu dan 2009 tahap kedua dan untuk tahap yang ketiga dari tahun 2013-2016 dan sampai saat ini tidak ada kejelasan dari pihak manajemen PT SGM," beber Tabat.
Sementara diwaktu yang sama, Sabtuno.SH selaku pihak yang mendampingi masyarakat Tani Plasma melalui ormas Perpedayak menuturkan bahwa pihaknya mendapat surat langsung resmi dari kelompok tani terkait dengan pendampingan dengan tanggung jawab sebagai ormas daerah mendukung penuh aksi dari masyarakat atau aksi dari kelompok tani untuk memperjuangkan hak-haknya.
"Kami lihat di sini banyak permasalahan yang mereka hadapi terkait dengan keterbukaan informasi dan segala macam sehingga memunculkan suatu gejolak," jelas Sabtuno.
Menurutnya dalam mediasi yang dibahas yaitu terkait dengan semberautnya management koperasi yang bernaung dalam management koperasi namun tidak pernah mendapatkan informasi sedikitpun.
"Terkait dengan keberadaan mereka di situ, ada pun hutang dan segala macam mereka tidak mengetahui apakah itu sudah lunas atau tidak. Dan lebih parahnya lagi ketika pergantian pengurus. Berdasarkan ADRT dari koperasi itu sendiri bahwa kepengurusan yang lama sudah berakhir," ungkapnya.
Diteruskan Sabtuno, setelah kepengurusan yang lama telah berakhir sesuai dengan aturannya maka dilakukan pemilihan kembali, tapi sangat disayangkan dari management PT.SGM itu sendiri menolak dari hasil kesepakatan sehingga yang jadi pertanyaan ini adalah bagaimana bisa Mitra yang punya dapurnya masing-masing ikut mengintervensi permasalahan yang ada di internal koperasi.
"Management dari PT. SGM ini tadi mereka berjanji akan menghormati hasil keputusan dan sesuai dengan pernyataannya tidak mau ikut campur.
Akhirnya hari ini kita mencapai kesepakatan yang akan ditindaklanjuti dan harapan kami semoga bisa dapat berjalan dengan lancar sehingga para petani bisa mendapatkan hak-hak mereka dan tentunya kami Perpedayak komitmen akan mendampingi suatu permasalahan sampai benar-benar tuntas," tegas Sabtuno.
Ditempat yang sama , Management PT.SGM melalui Humasnya Rico Tarigan kepada awak media menjelaskan bahwa pihaknya menerima tuntutan masyarakat dan mencapai kesepakatan untuk menin dak lanjuti pada waktu yang ditentukan.
"Terkait tuntutan yang disampaikan oleh beberapa perwakilan masyarakat dan pada dasarnya tuntutan yang disam paikan pihak mereka kita sanggupi, dalam artian nantinya akan dilaksanakan rapat anggota yang dilaksanakan oleh pengurus ataupun anggota koperasi sendiri dan melakukan pemilihan di internal petani koperasi sendiri," terang Rico Tarigan selaku Humas PT.SGM.
Tadi kita juga sampaikan adalah kita berharap dari pihak manajemen kita tidak ada mengintervensi pihak mana pun, tapi kita harapkan agar dilaksana kannya nanti itu adalah dalam kapasita snya jangan ada membawa kepentingan oknum-oknum tertentu, lanjut Rico.
"Yang kita bawa adalah kepentingan masyarakat, kepentingan orang banyak dan membawa kebaikan bersama untuk masyarakat petani sehingga bisa tetap berkolerasi dalam artian bergandengan tangan yang baik antara management dengan pihak Tani dan koperasi," harapnya.
Pertemuan tadi sudah ada kesepakatan dan terkait ke transparan Management nantinya mereka melaksanakan rapat akan diberikan waktu diberikan kepada pihak management untuk menjelaskan terkait pembiayaan dan hasilnya
"Saya rasa masyarakat Bartim cukup tertib dan mau diajak bergandengan tangan untuk menuju kebaikan semuanya untuk kebaikan bersama," pungkasnya. (H.Suriansyah)
Posting Komentar